Wednesday, January 30, 2008

bukan untukmu

masih kujaga rumah mungil yang kubangun untukmu
bukan untuk mengurung, kubangun untukmu bernaung
pernah kau meraung: bangunkan rumah!
masih kurawat rumah mungil yang kubangun untukmu
bukan untuk yang lain, hanya untukmu
pernah kau memohon: tinggallah denganku!
masih kudiami rumah mungil yang kubangun untukmu
bukan terpaksa aku masih mendiaminya
bukan untukmu, hanya untuk diriku.

Friday, January 25, 2008

entah

mengumpulkan berkas-berkas
cahaya sedikit tersamar darimu
sedikit, amatlah sedikit.
tak apalah
tetap aku kumpulkan berkas-berkas itu
meski lama, entah berapa lama.

Thursday, January 24, 2008

pertemuan pertama

"papa...!" dia langsung lari mendekati aku yang lunglai di atas ranjang.
"apa ka.."
"papa panas banget, mau dikompres pa?"
"gausah"
"udah makan pa?"
"udah, tapi jangan suruh papa minum obat ya. cuma radang tenggorokan aja kok."
"iya, gabriel tau papa cuma perlu tidur aja satu dua hari kan?"
"hehe, kamu emang anak papa yang pintar!"
"udah berapa lama kita ga ketemu pa? gabriel kangen pa." air di matanya mulai merembes, mengalir merambati pipinya yang putih.
"hampir setahun. maafin papa ga jengukin kamu ya. papa tau kamu pasti ngerti keadaan papa."
"iya pa" dia mencium keningku,"love you pa."
"love you too."
"pa, gabriel pengen tinggal sama papa lagi."
"hei, kamu tau dari siapa papa sakit?" aku berusaha mengalihkan pembicaraan.
"gabriel di telpon tante, mmm... tante siapa ya? lupa namanya pa."
"ooo, kapan-kapan papa kenalin ya. papa ajak makan malam kalau dia punya waktu luang."
"udah lama kenal pa?"
"belum, papa baru sekali ketemu. dia sibuk banget."
"jadi kapan pa kita dinnernya?"
"mmm... papa belum bisa janji waktunya."
"pa..."
"iya, apa?"
"nnng.... ga jadi, hehe..."
"mau nanya apa sih kamu?"
"enggak, ga jadi pa. eh, aku mau maen ke belakang dulu ya pa."
"iya, nanti kalau papa kuat jalan papa nyusul."

sudah hampir setahun aku tidak pernah ketemu gabriel. sejak keputusan pengadilan yang memberikan hak asuh gabriel pada ibunya sebelas bulan yang lalu, aku belum pernah ketemu dengannya. sebenarnya aku mempunyai sehari setiap bulannya untuk mengajak gabriel kemana pun tetapi aku belum siap untuk itu. aku takut waktu sehari bersamanya tidak akan cukup, aku selalu ingin bersamanya. melihatnya tumbuh dan berkembang, mengajaknya diskusi. ya dia anak yang baik. aku juga yakin ibunya mengasuhnya dengan baik.

hampir setiap minggu gabriel menelponku, kangen ingin ketemu tapi aku selalu menghindar. perlu beberapa waktu untuk menata perasaan yang hancur ketika dia harus diasuh oleh ibunya. sempat tersirat untuk menculiknya, untungnya aku cepat sadar bahwa hal itu justru akan menghancurkan gabriel, akan merusak perkembangan mentalnya kelak. aku tidak mau itu terjadi pada anak kesayanganku.

"pa! kok rumputnya ga pernah dipotong sih?"
"iya, papa ga sempat. rumah pohonmu juga udah mulai lapuk, harus diganti beberapa papannya."
"aku tadi mau naik tp ga jadi pa, males rumputnya tinggi banget."
"iya, nanti kalau papa udah sehat papa potong rumputnya."
"yang rapi ya pa, aku pengen main bola. minggu depan aku mau kesini lagi pa."
"hei, kamu kan tau, papa cuma dikasih waktu sehari setiap bulan untuk ketemu kamu."
"iya, nanti aku bilang ke mama deh pa. paling juga boleh kok."
"iya, nanti main bola lawan papa ya."
"ah, lawan papa mah enteng, pasti aku menang pa."
"haha, yang bener."
terdengar suara mobil berhenti di depan rumah. tok tok tok.
"tuh pak maman pasti"
"iya pa, aku pulang dulu ya pa."
"iya, salam buat mama ya."
"papa cepet sembuh, jangan begadang terus pa."
"iya iya..."
"eh, salam juga buat tante itu ya pa?"
"iya, moga aja dia cepat ada waktu luang ya."
"oke pa, daag... muah"
"daag, ati-ati ya!"

Tuesday, January 22, 2008

CIA!

seperti biasa, setiap pagi yang pertama kulakukan di kantor adalah nyalain komputer dan langsung ngecek imel. begitu buka imel di inbox ada imel dari meyta arianti, deg! melihat subjectnya "IIA - CIA Completion/Results Letter", jantungku berdetak semakin kencang.aku langsung memejamkan mata dan berdoa sebelum kubuka imel itu.

setelah membaca sekian banyak doa (doa yang terakhir adalah agar aku bisa menerima dengan ikhlas apapun hasil ujianku), klik, kubuka juga imel itu:

Pak/Bu,
Congratulations on your successful completion of the CIA exam!
Accordingly, please find attached the CIA completion letter and CIA results letter for November 2007.
If you have any questions, please contact Phil Leifermann or myself - many thanks.

Best regards,

MEYTA
.....

alhamdulillah, aku lulus! wheww... ga nyangka bisa langsung lulus, thank GOD!
hah, waktunya apply2 lagi, nyari kerjaan yang lebih baik.

Wednesday, January 09, 2008

what next?

sejak kepulangannya dari liburan beberapa hari yang lalu, aku merasakan perubahan yang cukup drastis. aku tadinya senang akan kedatangannya dengan harapan akan sering mendengar suaranya ketika menceritakan apa saja. gaya bicaranya yang cheerful membuat pendengarnya betah mengikuti ceritanya. hampir seperti candu bagiku. tapi dia tidak pernah memintaku untuk menelponnya lagi, kecuali telpon untuk membangunkannya di pagi hari. mungkin juga hal ini karena kesibukannya dengan urusan pekerjaan. yang jelas aku kehilangan cerita-ceritanya, kehilangan dia.

Tuesday, January 08, 2008

i'm back

aduh-aduh dah lama ga diapdet ternyata masih ada aja yang nengok, bikin gw idup lagi!
kemaren2 sebenernya banyak banget yang pengen gw tulis mulai yang bitter story ampe yang menyenangkan. tapi sekarang dah hampir nguap semua, eh masih ada seh sebenernya di memori tapi gw males buka2in file di otak :p

yah, mulai hari ini gw niat akan nulis lagi. dan semoga yang gw tulis cerita yang menyenangkan, gw dah bosen dengan my own hard life, gw pengen hanya tersisa cerita menyenangkan dalam idup gw.
gw punya seorang teman baru yang menyenangkan, tapi di sini gw akan menggunakan kata ganti "her" atau "dia" untuk teman baru gw itu.

oh, senangnya masih punya blog ini sebagai ladang kata-kata
yang semoga berbuah teman dan sahabat setia
meskipun hanya dalam dunia maya