Friday, November 18, 2005

The big bang theory


Pada mulanya pun cintaku hanya setitik kecil, mungkin lebih kecil dari debu.
Tentu saja sebelum aku mengenalmu, sama sekali tidak terlintas bayangan untuk mencintaimu.
Semuanya berawal dari ketiadaan, dan berakhir dengan ketiadaan pula (Lalu bagaimana dengan hukum kekekalan energi? I do not know and care).
Yang pasti, cintaku berawal dari setitik kecil, entah benda kecil apa yang bisa menggambarkan kekecilannya, debu mungkin…

Mungkin seperti teori big bang dalam proses pembentukan alam semesta.
Begitu juga dengan rasa cintaku, berawal dari setitik yang sangat kecil perasaan cinta dalam hatiku.
Dan seiring dengan berlalunya waktu dan proses yang terjadi, kemudian…
bang…!”
… meledaklah setitik yang sangat kecil tersebut, menyebar dan membesar seperti galaksi dalam hati.
Memenuhi hatiku dengan matahari, planet-planet dengan satelit-satelitnya, bintang-bintang, meteor-meteor,dan semua benda seisi galaksi.
Hatiku yang kecil pun dipenuhi dengan galaksi cintaku padamu.

Tetapi anehnya, aku tidak tau kenapa dan apa yang meledakkan setitik yang sangat kecil rasa cintaku itu.
Yang aku tau dan dapat rasakan hanyalah ledakan tersebut benar-benar terjadi dan apa yang dihasilkannya adalah dipenuhinya hatiku dengan rasa cintaku, tentu saja rasa cintaku padamu.
Apakah perlu suatu penjelasan dan alasan untuk semua ini?
Kalau semuanya sudah terjadi seperti ini, apakah aku harus tau kenapa aku mencintaimu?
Apakah aku harus mempunyai alasan untuk mencintaimu?

Oh, damn!
I don’t need any reason to love you, its merely happen.
Yang pasti, kini hatiku dipenuhi perasaan cinta padamu…



for my rustini, i love you!

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

weleh..weleh..baru tau niy kl si bazz punya blog, hehe..nice posting bazz, sampe gw taro di bulettin prenster tuhh...hehe..:P

11:49 AM  

Post a Comment

<< Home