Tuesday, March 28, 2006

menggugat TUHAN

Kementrian Lingkungan Hidup menemukan sejumlah pelanggaran oleh PT Freeport Indonesia yang pada intinya telah mencemari lingkungan. Tapi mereka hanya diminta untuk memperbaikinya dalam waktu dua-tiga tahun. Tidak adakah tindakan yang lebih tegas dan nyata yang bisa dilakukan pemerintah untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran lingkungan? Ataukah memang bangsa ini hanya sebuah bangsa budak.

Memang semua yang masih mempunyai keinginan dan hidup adalah budak, budak yang selalu terbelenggu oleh keinginan dan kehidupan itu sendiri. Jadi sebenarnya bangsa yang terdiri dari makhluk hidup pastilah bangsa budak. Kalo tau bangsa ini adalah bangsa budak, lalu kenapa gw masih mengeluhkan dengan ketidakmampuan bangsa ini melawan belenggu kapitalis?

Jangankan manusia yang masih mempunyai keinginan, gw yang sudah enggak punya keinginan—atau mempunyai keinginan yang berlebihan?—aja masih merasa jadi budak karena masih hidup. Budak. Ya, budak dari kehidupan itu sendiri karena Tuhan hanya ngasih gw kewajiban untuk hidup tanpa ngasih hak untuk memilih mati. Adilkah? Tentu saja tidak adil!

Ketika manusia merasa kehidupan ini hanyalah belenggu yang menjadikannya budak dan kematian adalah pembebasannya, ketika manusia merasa kehidupan lebih menyiksa dari neraka, bukankah seharusnya Tuhan memberikan hak pada manusia untuk menentukan kematiannya?

Yang bisa dilakukan manusia hanya mencoba untuk mati, tapi hasilnya tetap Tuhan yang menentukan karena memang manusia tidak mempunyai hak untuk memilih waktu kematiannya. Lalu kenapa gw enggak mencoba mati seperti yang dilakukan Veronika? Apakah memang gw masih betah menjadi budak kehidupan?

Bukan! Gw bukannya masih betah menjadi budak kehidupan. Gw masih ingin—berarti gw bukannya enggak punya keinginan lagi, tapi punya keinginan yang berlebihan—menggugat Tuhan atas ketidakadilan ini tapi sayangnya belum ada mahkamah yang bisa mengadili Tuhan. Atau ada yang tau dimana gw bisa mengajukan gugatan itu?


...............................
Depok, Sabtu 25 Maret 2006; 01:38.

1 Comments:

Blogger dewgf said...

naek dan d coelho,...
samaaaaaaaaaaaaa

menggugat Tuhan? siapa kita namun untuk hal ini aku bukanlah hipokrit karena kadang ketika masalah mendera, kadang terbersit untuk menyalahkan Tuhan. namun kenapa harus jadi veronica yang mencoba bunuh diri? karena jalan kita mungkin berbeda dengan veronica yang menemukan takdirnya setelah acara percobaan bunuh diri itu.

11:50 AM  

Post a Comment

<< Home