Saturday, May 06, 2006

apa ya judulnya?

Seperti medan perang yang selalu menyisakan kehancuran dan kepedihan, hatiku juga hancur jadi sekedar remah-remah yang terlalu kecil untuk disebut kepingan. Tidak peduli hasilnya seperti apa, perang tidak pernah menghasilkan pemenang.

Perang pun terjadi ketika terjadi perbedaan keinginan dengan hatiku sebagai medannya. Hingga aku yakin sisa-sisa hatiku dari perang itu tidak akan mampu lagi merasakan denyut kebahagiaan, sekecil apapun itu. Tidak akan lagi mempunyai tempat untuk menyemaikan benih-benih cinta yang jatuh dalam remah-remah hatiku, mungkin terbawa angin entah dari mana.

Sekali lagi perang memang tidak pernah menghasilkan pemenang, hanya menyisakan kehancuran dan kepedihan. Sekecil apapun perang itu, akan selalu sama.

Dengan berlalunya waktu hingga suatu saat aku merasakan denyut lemah kebahagiaan dari sisa-sisa hatiku. Seperti juga munculnya harapan kehidupan yang baru dari sisa-sisa perang. Orang berusaha membangun kehidupan lagi di atas reruntuhan sisa perang. Begitu juga denganmu yang berusaha mengumpulkan remah-remah hatiku untuk kemudian kau taburkan benih-benih harapan dengan cinta.

Aku tahu tidak mudah menyatukan sesuatu yangtelah hancur, juga tidak mudah menyemaikan benih di lahan yang gersang. Hanya keteguhan hatimu yang mampu menumbuhkan benih yang kau tabur. Dan perlahan hatiku mulai tersusun lagi, hampir utuh seperti sediakala.

Hanya kegigihanmu yang mampu menumbuhkan benih-benih cinta yang kau tabur. Dan aku merasakan benih itu sekarang telah tumbuh subur, aku berharap nantinya akan berbuah manis. Tidak akan kau hancurkan lagi hati yang telah utuh.

Aku juga berharap mampu menyembuhkan luka hatimu, meskipun itu butuh waktu. Menghidupkan lagi denyut kebahagiaan dalam hati yang terluka. Dan menumbuhkan cinta penuh asa.
........................
Depok, Sabtu 6 Mei 2006; 02:02.
untuk putrinela.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home